Sejarah
1. Friedrick Froebel (1837) membuka sekolah Taman Kanak-kanak pertama di Jerman = Ayah pendidikan anak usia bayi
- Pendidikan taman kanak-kanak perlu mengikuti sifat anak serta bermain merupakan suatu metode dari pendidikan dan cara dari anak untuk meniru kehidupan orang dewasa dengan wajar
- Guru bertanggung jawab dalam membimbing dan mengarahkan, sehingga anak menjadi kreatif dan akan menyumbangkannya kepada masyarakat. Model rancangan sekolah Froebel di kemudian hari mempengaruhi rancangan sekolah di seluruh dunia (Patmonodewo, 2003)
2. John Dewey tokoh yang mempengaruhi pendidikan di Amerika
- Teori Dewey mengenai sekolah disebut sebagai "progressivism" yang lebih menekankan pada anak didik dan minat anak daripada matapelajaran sendiri. Sehingga muncullah istilah "child centered curriculum" dan "child schools".
- Gerakan progresif tersebut mepertahankan bahwa sekolah sebaiknya mempersiapkan anak guna menghadapi kehidupan masa kini bukan masa yang akan datang yang belum jelas.
- Kelas-kelas yang mengikuti ide Dewy, anak-anak akan berpartisipasi dalam kegiatan fisik, yang tercermin dalam kegiatan lari, melompat, dan segala macam gerakan atau aktivitas
- Selain itu, Dewey juga menganggap bahwa belajar adalah kegiatan yang bercorak sosial
3. Montessori memiliki pemikiran yang banyak membawa pengaruh di seluruh dunia sampai saat ini
- Sama seperti Froebel, Montessori memandang perkembangan anak usia dini sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Hanya saja Montessori lebih memandang bahwa persepsi anak terhadap dunia sebagai dasar dari ilmu pengetahuan. Seluruh indra anak dilatih sehingga dapat menemukan hal-hal yang bersifat ilmu pengetahuan.
- Kritik terhadap Montessori adalah kurang menekanakan pada perkembangan bahsa dan sosial serta pada program Montessori yang tradisional kurang menekankan pada perkembangan kreativitas, music dan seni. (Patmonodewo, 2003)
4. Ki Hjaar Dewantara banayk dipegaruhi oleh Frobel dan Montessori
- Ciri khas pendidikan anak usia dini adalah budi pekerti dan sistem among. Bentuknya bukan mata pelajaran, tetapi menanmkan nilai, martabat kemanusiaan, nilai moral watak, dan pada akhirnya pembentukan manusia yang berkepribadian.
- Inti dari sistem among adalah
- Ing ngarso sing tulodo (pendidikan berada didepan wajib memberikan teladan bagi anak didik),
- Ing madya mangun karso (pendidik berada ditengah-tengah harus lebih banyak membangun atau membangkitkan kemauan sehingga anak mempunyai kesempatan untuk mencoba berbuat sendiri) dan
- Tut wuri handayani (pendidik di belakang wajib memberi dorongan dan memantau agar anak mampu bekeerja sendiri)
Definisi Pendidikan Anak Prasekolah
1. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 12 Ayat 2 menyebutkan bahwa pendidikan anak prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta mengembangkan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin seumur hidup (Patmonodewo, 2003).
2. Biechler dan Snowman (dalam Patmonodewo, 2003) : anak prasekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun
3. Manurut The National Association for The Education (Patmonodewo, 2003), istilah preschool adalah anak anata usia "toodler" (usia dimana anak mulai berjalan sendiri samapi usia tiga tahun) dan usia masuk kelas satu (biasanya antara tiga samapi dengan lima tahun)
Ruang Lingkup Usia Dini
1. Bayi (lahir-12 bulan)
2. Toodler (1-3 tahun)
3. Pra sekolah (3-6 tahun)
4. Awal SD (6-8 tahun)
Hakekat Anak Usia Dini
1. Usia dari lahir - 8 tahun
2. Proses tumbuh & kembang bersifat unik
3. Proses tumbuh & kembang diarahkan pada peletakan dasar yang tepat
Pengertian PAUD
1. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah "suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membnatu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut" (UU No 20 Th 2003, PS. 1, Butir 14)
Tujuan Umum PAUD
1. Membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan : "Fisik, intelektual, emosional, moral & agama" secara optimal dalam lingkungan pendidikan yang kondusif, demokratis & kompetitif.
Hakekat PAUD
1. Upaya menstimulasi, mengasuh & pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemapuan & keterampilan pada anak
2. Titik berat pada peletakan dasar pertumbuhan & perkembangan fisik, kecerdasan, daya cipta, emosi & spiritual
3. Penyelenggaraan PAUD disesuaikan dengan tahap perkembangan yang dilalui oleh AUD
PAUD di Indonesia sebagai pendatang baru
1. Walaupun direktorat PAUD (semula direktorat PADU) sudah lahir sejak tahun 2001, namun sesungguhnya PADU baru dinyatakan secara eksplisit dalam UU pada tahun 2003 (UU No. 20 Th 2003 tentang SISDIKNAS)
2. Ketentuan tentang PAUD dapat dilihat A.L. pada :
- Bab I (tentang ketetentuan umum), pasal 1 (butir 14);
- Bab IV, bagian ketujuh tentang pendidikan anak usia dini, pasal 28 (ayat 1 s/d 6)
Ketetntuan tentang PAUD (Pasal 28 UU No. 20 Th 2003)
1. Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar
2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggrakan melalui jalur pendidikan formal, informal, nonformal, dan/atau informal
3. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat
4. Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat
5. Pendidikan anak dini usia dini pada jalur pendidikan informal berbentuk endidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan
6. Ketentuan mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah
PAUD
1. Jalur Formal = Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat
2. Jalur Nonformal = Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat
3. Jalur Informal = Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan
PAUD merupakan pendidikan yang sangat fundamental
Mengapa ?
Apa yang diberikan Tuhan ketika anak baru lahir barulah berupa potensi, baik potensi fisik (jasmani dengan semua alat inderanya) maupun potensi non-fisik (akal, kalbu, dll). Potensi tersebut harus ditumbuhkembangkan melalui berbagai stimulasi/rangsangan.
Apa dasarnya ?
Berbagai hasil penelitian di bidang tumbuh-kembang anak membuktikan itu semua
Perkembangan kapasitas intelektual :
1. Mencapai 50% ketika anak berusia 4 tahun, 80% setelah anak berusia 8 tahun, dan genap 100% setelah anak berusia 18 tahun (Osborn, White, dan Bloom)
2. Apa artinya ? Bahwa usia dini (terutama 4 tahun ke bawah) jangan disia-siakan
Pembentukan SINAPS
1. Mulai kehamilan 23-25 minggu
2. Sampai 3 th : banyak dan cepat
3. Sinaps rontok : 2-14 th
4. Kepadatan sinaps anak (3-8 thn) : 2 x dewasa
5. Penurunan kepadatan sinaps : 8-18 th
*Sinaps = hubungan antar cabang sel otak; makin banyak sinaps, makin kompleks kemampuan anak
Kualitas SINAPS
1.Tergantung kualitas nutrisi (gizi) dan stimulasi (rangsangan) lingkungan
2. Stimulasi yang bagus : berulang, konsisten, bervariasi
3. Manfaat lingkungan yang kaya stimulasi :
- meningkatkan percabangan dendrit (meningkatkan kemampuan kognitif)
- meningkatkan proliferasi dan stabilitas sinaps
- merubah sirkuit yang ada atau dengan membentuk sirkuit baru
Setiap anak memiliki potensi
1. Setiap anak normal memiliki kemungkinan genius=hidden excellence in personhood=manusia memiliki kemampuan untuk belajar yang tidak terbatas=perlu stimulasi yang tepat
2. Stimulasi otak harus dilakukan secara bersamaan dan seimbang antara otak kanan dan otak kiri=penting bagi pengembangan multiple intelligence
3. Kemampuan berkomunikasi merupakan pintu untuk meningkatkan kecerdasan= sehingga language acquisition device (piranti untuk berbahasa sejak lahir)harus dikembangkan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan, baik dengan lisan, isyarat maupun simbol-simbol
Stimulasi : Bermain aktif setiap hari, penuh kasih sayang, gembira, berulang, konsisten, bervariasi, tuntas (selesai)
1. Metoda : dengar, lihat, tiru / coba, diulang-ulang, tuntas
2. Yang dirangsang : sensorik, motorik, kognitif, komunikasi-bahasa, sosio-emosional, kemandirian, kretivitas
3. Cara : rangsang suara, musik, getaran, perabaan, bicara, menyanyi, membaca, mencocokkan, membandingkan, menelompokkan, memecahkan masalah, encoret, menggambar, merangkai dll
4. Kapan : setiap kali berinteraksi dengan anak : menyusui, menidurkan, memandikan, ganti baju, di jalan, bermain, di dalam mobil, nonton TV, sebelum tidur dll
Peranan lingkungan sekitar anak dalam PAUD
1. Teori ekologi perkembangan anak (Bronfenbrenner,1979)
- Perkembangan anak dipengaruhi oleh sistem interaksi yang kompleks dengan berabagi tingkatan lingkungan di sekitarnya
- Lingkungan anak = interaksi yang saling berhubungan anatara di dalam dan di luar rumah, sekolah, tetangga
Perkembangan Anak
1. Perkembanagn Jasmani
2. Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri yang jelas berbeda anatara anak usia bayi dan anak prasekolah. Perbedaannya terletak dalam penampilan, [proporsi tubuh, berat, panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki. Contohnya, pada anak prasekolah telah tampak otot-otot tubuh yang berkembang dan memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai keterampilan.
Perkembangan Kognitif
1. Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan dari cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoondinasikan berbagai cara berpikir untuk menyeesaikan berbagai masalah dapat digunakan sebagai tolok ukur pertumbuhan kecerdasan
2. Piaget perkembanagn kognitif terdiri dari empat tahapan perkembangan yaitu thapan sensorimotor, tahapan praoperasional, tahapan kongkret operasional dan formal operasional
3. Walaupun pada umumnya usia anak prasekolah dikaitkan dengan tahapan perkembangan dari Piaget, yakni tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun(, kecepatan perkembangan anak bersifat pribadi, tidak selalu sama untuk masing-masing anak.
Perkembangan bahasa
1. Anak prasekolah biasanya telah mampu mengembangkan keterampilan bicara melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara, anatar lain dengan bertanya, melakukan dialog dan menyanyi.
2. Sejak anak berusia dua tahun anak memiliki minat yang kuat untuk menyebut berbagai anam benda. Minat tersebut akan terus berlangsung dan meningkat yang sekaligus akan menambah perbendaharaan kata yang telag dimiliki
3. Hal-hal d sekotar anak akan mempunyai arti apabila anak mengenal nam diri; pengalaman-pengalaman dan situasi yang dihadapi anak akan mempunyai arti pula apabila anak mampu nmenggunakan kata-kata untuk menjelaskannya
Perkembangan Sosial Emosional
1. Masalah sosial emosional yang sering muncul pada anak usia sekolah antara lain adalah :
- Rasa cemas yang berkepanjangan atau takut yang tidak sesuai
- Kecenderungan depresi, permulaan dari sikap apatis dan menghindar dari orang-orang di lingkungannya
- Sikap yang bermusuhan terhadap anak dan orang lain
- Gangguan tidur, gelisah, mengigau, mimpi buruk
- Gangguan makan, misalnya nafsu makan sangat menurun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar